Berlin, Jerman menemukan penyebab gangguan IT global yang pada akhirnya memengaruhi banyak sektor bisnis, termasuk penerbangan, bank, media, dan lain sebagainya. Diberitakan sebelumnya, gangguan jaringan internet besar-besaran dilaporkan telah terjadi di sejumlah sektor bisnis di berbagai negara, termasuk di Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Australia, dan Inggris. Gangguan terkait Windows milik Microsoft ini tampaknya berasal dari masalah dengan perusahaan perangkat lunak keamanan siber CrowdStrike.
Kementerian Dalam Negeri Jerman pada Jumat (19/7/2024) mengatakan, informasi dari otoritas keamanan digitalnya mengindikasikan gangguan TI global disebabkan oleh “pembaruan yang keliru” dari perusahaan keamanan siber CrowdStrike. “Produsen perangkat lunak yang terkena dampak telah mengkomunikasikan solusi yang harus diterapkan oleh mereka yang terkena dampak,” kata Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman Mehmet Ata dalam sebuah konferensi pers.
Ia menegaskan tidak ada indikasi adanya serangan siber. Terpisah, CEO Perusahaan Antivirus CrowdStrike, menyebut perbaikan telah diterapkan untuk bug yang menyebabkan pemadaman atau gangguan TI global yang memengaruhi bandara, bank, dan media di berbagai belahan dunia. “CrowdStrike secara aktif bekerja dengan pelanggan yang terkena dampak dari cacat yang ditemukan dalam pembaruan konten tunggal untuk host Windows... Masalah ini telah diidentifikasi, diisolasi dan perbaikan telah dilakukan,” kata CEO George Kurtz dalam sebuah pesan di platform media sosial X, sebagaimana dikutip dari AFP.
Berharap normal sesegera mungkin Sementara itu, Turkish Airlines pada Jumat mengumumkan, mereka membatalkan 84 penerbangan setelah gangguan TI global yang menimbulkan malapetaka pada sistem komputer di seluruh dunia. "Untuk menghindari gangguan, beberapa penerbangan akan dibatalkan dan penerbangan kami akan secara bertahap kembali normal sesegera mungkin," ungkap Yahya Ustun dari Turkish Airlines di X.
sumber : Kompas.com